Minggu, 17 Januari 2010

Mengapa kita perlu minum susu...?

Mengapa Minum Susu?
Walaupun memiliki banyak manfaat, tetapi banyak orang yang enggan minum susu. Ini terlihat dari minimnya konsumsi susu masyarakat Indonesia per tahunnya. Salah satu alasan yang sering dikemukan adalah mahalnya harga susu. Untuk harga susu, sebenarnya ada banyak susu yang harganya telah disesuaikan. Dan mengingat banyak nutrisi yang dikandungnya, maka yang diperlukan adalah menanamkan kesadaran akan manfaat susu agar masyarakat dapat mengkonsumsi dan tidak menganggapnya sebagai barang mahal.
Alasan lainnya adalah tidak suka minum susu karena membuat mual atau sakit perut sehabis minum susu. Bila Anda merasa sakit perut setelah minum susu, berarti Anda menderita intoleransi laktosa. Penyebabnya karena kurangnya produksi laktase dalam tubuh. Laktase adalah enzim yang dihasilkan usus kecil yang berfungsi memecah laktosa yang terkandung dalam susu agar dapat diserap oleh tubuh. Tetapi bagi penderita intoleransi laktosa, proses pemecahan laktosa tidak berlangsung sempurna sehingga laktosa yang tidak tercena akan masuk dalam usus besar dan dicerna oleh bakteri yang ada di dalamnya sehingga menyebabkan perut kembung, berisi banyak gas, dan diare.
Sebagai solusi dari perasaan mual atau sakit perut, Anda dapat mengganti susu dengan produk olahan susu seperti keju, yoghurt, es krim, susu evaporasi atau susu kedelai yang tidak mengandung laktosa. Beberapa produsen susu juga telah membuat susu tanpa laktosa yang dapat dikonsumsi oleh pendeita “intoleransi laktosa”.
Bila Anda hendak mengkonsumsi susu, sebaiknya Anda tidak menggunakan susu kental manis karena susu jenis ini kandungan nutrisinya lebih rendah akibat proses pembuatannya juga banyak mengandung lemak dan gula yang kurang baik untuk tubuh. Konsumsi susu yang dianjurkan adalah 3 porsi setiap hari. Satu porsi yang dimaksud adalah 250 ml susu yang setara dengan 35 gram keju atau 200 gram yoghurt atau 200 gram es krim. Jadi, tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak minum susu bukan?
Kumpulan.info

Jumat, 15 Januari 2010

Apa sih Osteoporosis itu...?


Osteoporosis

Apa sih osteoporosis itu? Osteoporosis merupakan keadaan dimana tulang menjadi keropos dan rapuh. “Osteo” artinya tulang, sedangkan “porosis” artinya keropos.
Tulang yang mudah patah akibat osteoporosis adalah tulang belakang, tulang paha dan pergelangan tangan.
Agar kepadatan tulang tetap terjaga, tubuh memerlukan kalsium dan mineral lainnya dalam jumlah yang cukup dan produksi beberapa macam hormon dalam jumlah yang tepat, antara lain estrogen pada wanita dan testosteron pada laki-laki. Selain itu, asupan vitamin D yang cukup dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium dari makanan dan menghantarkannya ke tulang.
Apa penyebab osteoporosis?
Tulang kita sebenarnya tidak pernah diam. Setiap saat terjadi pembentukan sel tulang baru, sedangkan sel tulang yang sudah tua dibuang dari tubuh. Pada masa anak-anak, kecepatan pembentukan jauh lebih besar ketimbang hilangnya sel-sel tulang yang sudah tua. Akibatnya tulang pada anak-anak akan bertambah panjang dan besar.
Pada dewasa muda kecepatan pembentukan dan hilangnya sel tulang hampir seimbang. Namun mulai usia 30 sampai 40 tahun, kecepatan pembentukan tulang semakin menurun, akibatnya jumlah sel tulang semakin sedikit, sehingga rawan terjadi osteoporosis.
Siapa saja yang beresiko terkena Osteoporosis?
Berikut beberapa keadaan yang meningkatkan resiko terkena osteoporosis :
  • Menopause. Resiko terkena osteoporosis lebih besar setelah wanita mengalami menopause, karena setelah menopause, kadar estrogen yang diproduksi ovarium turun drastis. Sebagaimana diketahui, estrogen berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang dengan cara membantu kerja sel pembentuk tulang. Pada kenyataannya, semakin cepat menopause terjadi, semakin besar resiko timbulnya osteoporosis. Umumnya wanita mulai mengalami menopause pada umur 45 sampai 55 tahun.
  • Pengangkatan kandungan yang diikuti dengan pengangkatan kedua ovarium. Jika hanya satu ovarium yang diangkat, tidak meningkatkan resiko osteoporosis.
  • Setelah umur 30 sampai 40 tahun. Karena setelah umur ini, pembentukan tulang lebih sedikit ketimbang hilangnya sel tulang.
  • Merokok. Resiko terkena osteoporosis pada perokok dua kali lebih besar dibanding bukan perokok. Hal ini terjadi karena rokok menurunkan kadar estrogen di dalam darah.
  • Mempunyai keluarga yang osteoporosis. Wanita yang mempunyai ibu osteoporosis mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan osteoporosis.
  • Wanita dengan berat badan kurang. Wanita kurus lebih cepat terkena osteoporosis dibandingkan dengan wanita gemuk. Hal ini dikaitkan dengan perbedaan tingkat produksi estrogen, dimana wanita gemuk cenderung lebih banyak.
  • Kurang olah raga teratur. Latihan yang teratur membantu memperlambat timbulnya osteoporosis. Sebaliknya, kurang olah raga menyebabkan osteoporosis lebih mudah timbul. Olah raga misalnya jalan atau lari, memicu sel tulang untuk lebih aktif sehingga terbentuk tulang yang kuat.
  • Obat-obat tertentu. Beberapa obat tertentu dapat meningkatkan resiko terkena osteoporosis. Obat tersebut tampaknya meningkatkan kehilangan tulang dan menurunkan laju pembentukan tulang. Obat tersebut antara lain kortison (digunakan untuk asma, penyakit paru, radang sendi, dan alergi). Tetapi efek ini hanya terjadi jika obat tersebut digunakan dalam dosis tinggi, atau diberikan selama 3 bulan atau lebih. Penggunaan obat ini selama beberapa hari, atau beberapa minggu, biasanya tidak meningkatkan resiko timbulnya osteoporosis. Pengobatan tiroid juga berperan terhadap timbulnya osteoporosis
  • Penyakit tertentu. Beberapa penyakit yang meningkatkan resiko osteoporosis : arthritis reumatoid, bronkhitis kronis dan emfisema, hipertiroidisme, malnutrisi, penyakit hati kronik, dan penyakit-penyakit usus.
  • Asupan kalsium atau vitamin D rendah. Jika makanan kita kurang mengandung kalisum selama bertahun-tahun, terutama pada masa pertumbuhan, resiko untuk mengalami osteoporosis juga meningkat. Kurangnya kalsium menyebabkan kurangnya pembentukan tulang. Vitamin D dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium dan menghantarkannya ke tulang.
Apa yang terjadi pada remaja?
Pada masa remaja, tulang berkembang dengan cepat. Jika asupan kalsium cukup, tulang akan mengalami perkembangan maksimal dan menjadi lebih kuat.
Tetapi makanan yang kaya kalsium (misalnya susu dan keju), juga mengandung kalori yang tinggi. Sehingga, remaja yang takut gemuk menghindari makanan ini. Akibatnya mereka kekurangan kalsium dan jika berlangsung terus menerus akan menimbulkan osteoporosis dikemudian hari. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah konsumsi suplemen kalsium.
Soft drink, minuman yang sangat populer di kalangan remaja ini, beberapa di antaranya mengandung fosfat dengan kadar yang tinggi. Fosfat menarik kalsium dari tulang. Jadi ada baiknya para remaja mengurangi konsumsi minuman bersoda ini.
Osteoporosis dan Patah Tulang
Osteoporosis sendiri tidak menimbulkan gejala. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa tulangnya semakin rapuh sampai mereka mengalami patah tulang.
Jika tulang sudah rapuh, patah tulang dapat terjadi akibat hal-hal yang kecil saja, misalnya terjatuh, setelah mengangkat beban yang agak berat, atau bahkan akibat berjalan kaki.
Jika patah tulang terjadi pada tulang belakang, ruas tulang belakang menjadi lebih pendek. Pada osteoporosis yang berat, beberapa ruas tulang belakang dapat mengalami patah tulang. Kejadian inilah yang paling banyak menyebabkan turunnya tinggi badan dan bungkuk pada orang tua
Akibat kepatahan ini, posisi sendi tulang belakang berubah. Perubahan ini dapat menimbulkan radang sendi dan rasa nyeri.
Pembedahan untuk memperbaiki patah tulang pada osteoporosis sangat sulit dilakukan, karena tulang tersebut sangat lemah untuk dipasangi sekrup dan batang logam penahan.
Bagaimana mencegah osteoporosis?
Pengetahuan merupakan kunci utama. Semakin banyak anda tahu mengenai pencegahan dan pengobatan, semakin besar kesempatan anda untuk tetap aktif. Kunci penanganan osteoporosis adalah mencegah kehilangan sel tulang dengan makanan yang cukup, kebiasaan yang sehat dan olahraga yang tepat.
Pencegahan dapat mengurangi atau menghentikan sama sekali kehilangan sel tulang. Semakin cepat melakukan langkah pencegahan, semakin baik hasilnya. Jadi, jika anda masuk kategori orang bersiko tinggi terkena osteoporosis, saatnyalah untuk melakukan tindakan pencegahan, sebelum anda mengalami patah tulang.
Langkah pencegahan osteoporosis adalah memperhatikan makanan anda, cukup olahraga, dan mempertimbangkan penggunaan obat-obatan yang cocok.
Calcium
Salah satu cara terpenting untuk mencegah osteoporosis adalah konsumsi kalsium yang cukup. Berikut disajikan dosis kalsium yang diperlukan oleh tubuh menurut kelompok umur :
  • Anak-anak, umur 1-10 tahun : 800 mg kalsium/hari
  • Remaja, umur 11-18 tahun : 1.200 mg kalsium/hari
  • Remaja yang hamil : 1.600 mg kalsium/hari
  • Wanita hamil, umur 19 tahun ke atas : 1.200 mg kalsium/hari
  • Wanita menyusui : 1.200 mg kalsium/hari
  • Laki-laki dewasa, di bawah 65 tahun : 1.000 mg kalsium/hari
  • Laki-laki dewasa, d iatas 65 tahun : 1.500 mg kalsium/hari
  • Perempuan dewasa, sebelum menopause: 1.200 mg kalsium/hari
  • Perempuan dewasa, sebelum setelah : 1.500 mg kalsium/hari 


Vitamin D
Salah satu fungsi vitamin D adalah membantu penyerapan kalsium dari usus. Sebagian penderita osteoporosis mempunyai kadar vitamin D yang rendah di tubuhnya sehingga absorbsi kalsium dari usus juga kurang. Vitamin D dibentuk di dalam tubuh dengan bantuan paparan sinar matahari atau didapatkan langsung dari makanan.
Dosis harian vitamin d adalah 400 IU. Dosis ini dapat ditingkatkan hingga 800 IU, terutama jika anda tidak cukup mendapat vitamin D dari makanan atau kurang terpapar sinar matahari. Tapi ingat, jangan mengkonsumsi lebih dari angka ini, kecuali dokter anda menganjurkannya.
Olahraga
Olahraga beban yang teratur sangat baik untuk mencegah osteoporosis. Mulailah dengan intensitas ringan kemudian ditingkatkan hingga 30 sampai 40 menit per sesi beberapa kali dalam seminggu.
Walaupun berenang tidak termasuk olah raga beban, tetapi sangat baik untuk memperkuat otot punggung. Semakin kuat otot punggung, maka semakin kuat dan padat pula tulang belakang. Olah raga air ini juga merupakan pilihan yang bagus bagi penderita radang sendi atau orang yang mengalami rasa nyeri jika melakukan olah raga beban.
Beberapa manfaat olahraga :
  • Memelihara tulang. Otot yang kuat membuat tulang semakin kuat dan padat.
  • Memperbaiki bentuk tubuh. Otot punggung yang terlatih membantu menjaga tubuh agar tetap tegap dan mencegah bungkuk
Bagaimana cara agar asupan kalsium cukup?
Salah satu cara terbaik untuk memperlambat kehilangan sel tulang adalah dengan asupan kalsium yang cukup. Berikut beberapa contoh cara untuk mendapatkan kalsium :

  • Usahakan dalam sehari anda mengkonsumsi 3 – 4 porsi makanan yang kaya kalsium. Susu dan keju merupakan makanan yang banyak mengandung laktulosa yang meningkatkan absorpsi kalsium.
  • Jika anda melakukan diet, tetaplah mengkonsumsi susu yang rendah lemak.
  • Minumlah susu yang diperkaya vitamin D dan usahakan mendapat paparan sinar matahari yang cukup.
  • Hindari makanan dengan kadar lemak dan protein yang tinggi, karena lemak dan protein yang berlebihan dapat mengganggu absorbsi kalsium di usus.
  • Kofein dalam kopi juga berperan dalam kehilangan kalsium, jadi jangan minum kopi terlalu banyak.

MEMETIK MANFAAT SUSU SAPI

Susu sapi sudah familiar di telinga kita, namun seluk beluk tentang susu sapi itu sendiri belum tentu semua orang mengetahui, berikut kami sajikan artikel tersebut di www.susu-sapi-segar.blogspot.com
Memetik Manfaat Susu Sapi
Oleh : M. Ikhsan Shiddieqy
Mahasiswa Departemen Produksi Ternak Fakultas Peternakan Unpad.

SAPI perah merupakan ternak penghasil susu yang sangat dominan dibandingkan ternak perah lainnya. Sapi perah sangat efisien dalam mengubah makanan ternak berupa konsentrat dan hijauan menjadi susu yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Di negara-negara maju, sapi perah dipelihara dalam populasi yang tertinggi, karena merupakan salah satu sumber kekuatan ekonomi bangsa. Sapi perah menghasilkan susu dengan keseimbangan nutrisi sempurna yang tidak dapat digantikan bahan makanan lain.
Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain.
Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing sebagai makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi mamalia.
Sejarah manusia mengonsumsi susu sapi telah dimulai sejak ribuan tahun sebelum masehi, ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil susu untuk dikonsumsi hasilnya. Daerah yang memiliki peradaban tinggi seperti Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani diduga sebagai daerah asal manusia pertama kali memelihara sapi perah.
Hal tersebut ditunjukkan dari berbagai bukti berupa sisa-sisa pahatan gambar sapi dan adanya kepercayaan masyarakat setempat yang menganggap sapi sebagai ternak suci. Pada saat itu pula susu telah diolah menjadi berbagai produk seperti mentega dan keju. Ketersediaan susu di zaman modern ini merupakan hasil perpaduan antara pengetahuan tentang susu yang telah berusia ribuan tahun dengan aplikasi teknologi dan ilmu pengetahuan modern.
Prof. Douglas Goff, seorang dairy scientist dari University of Guelph, Kanada menyatakan, komposisi susu terdiri atas air (water), lemak susu (milk fat), dan bahan kering tanpa lemak (solids nonfat). Kemudian, bahan kering tanpa lemak terbagi lagi menjadi protein, laktosa, mineral, asam (sitrat, format, asetat, laktat, oksalat), enzim (peroksidase, katalase, pospatase, lipase), gas (oksigen, nitrogen), dan vitamin (vit. A, vit. C, vit. D, tiamin, riboflavin). Persentase atau jumlah dari masing-masing komponen tersebut sangat bervariasi karena dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor bangsa (breed) dari sapi.
Susu merupakan bahan pangan yang memiliki komponen spesifik seperti lemak susu, kasein (protein susu), dan laktosa (karbohidrat susu).
Lemak susu
Persentase lemak susu bervariasi antara 2,4% – 5,5%. Lemak susu terdiri atas trigliserida yang tersusun dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak (fatty acid) melalui ikatan-ikatan ester (ester bonds). Asam lemak susu berasal dari aktivitas mikrobiologi dalam rumen (lambung ruminansia) atau dari sintesis dalam sel sekretori. Asam lemak disusun rantai hidrokarbon dan golongan karboksil (carboxyl group). Salah satu contoh dari asam lemak susu adalah asam butirat (butyric acid) berbentuk asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid) yang akan menyebabkan aroma tengik (rancid flavour) pada susu ketika asam butirat ini dipisahkan dari gliserol dengan enzim lipase.
Lemak susu dikeluarkan dari sel epitel ambing dalam bentuk butiran lemak (fat globule) yang diameternya bervariasi antara 0,1 – 15 mikron. Butiran lemak tersusun atas butiran trigliserida yang dikelilingi membran tipis yang dikenal dengan Fat Globule Membran (FGM) atau membran butiran lemak susu. Komponen utama dalam FGM adalah protein dan fosfolipid (phospholipid). FGM salah satunya berfungsi sebagai stabilisator butiran-butiran lemak susu dalam emulsi dengan kondisi encer (aqueous) dari susu, karena susu sapi mengandung air sekira 87%.
Lemak susu mengandung beberapa komponen bioaktif yang sanggup mencegah kanker (anticancer potential), termasuk asam linoleat konjugasi (conjugated linoleic acid), sphingomyelin, asam butirat, lipid eter (ether lipids), b-karoten, vitamin A, dan vitamin D. Meskipun susu mengandung asam lemak jenuh (saturated fatty acids) dan trans fatty acids yang dihubungkan dengan atherosklerosis dan penyakit jantung, namun susu juga mengandung asam oleat (oleic acid) yang memiliki korelasi negatif dengan penyakit tersebut. Lemak susu mengandung asam lemak esensial, asam linoleat (linoleic acid) dan linolenat (linolenic acid) yang memiliki bermacam-macam fungsi dalam metabolisme dan mengontrol berbagai proses fisiologis dan biokimia pada manusia (D. Mc Donagh dkk., 1999).
Protein susu
Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer protein terdiri atas rantai polipeptida dari asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida (peptide linkages). Beberapa protein spesifik menyusun protein susu. Kasein merupakan komponen protein yang terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, betha-casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang berlimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa.
Kasein penting dikonsumsi karena mengandung komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh. Dalam kondisi asam (pH rendah), kasein akan mengendap karena memiliki kelarutan (solubility) rendah pada kondisi asam. Susu adalah bahan makanan penting, karena mengandung kasein yang merupakan protein berkualitas juga mudah dicerna (digestible) saluran pencernaan.
Kasein asam (acid casein) sangat ideal digunakan untuk kepentingan medis, nutrisi, dan produk-produk farmasi. Selain sebagai makanan, acid casein digunakan pula dalam industri pelapisan kertas (paper coating), cat, pabrik tekstil, perekat, dan kosmetik.
Pemanasan, pemberian enzim proteolitik (rennin), dan pengasaman dapat memisahkan kasein dengan whey protein. Selain itu, sentrifugasi pada susu dapat pula digunakan untuk memisahkan kasein. Setelah kasein dikeluarkan, maka protein lain yang tersisa dalam susu disebut whey protein.
Whey protein merupakan protein butiran (globular). Betha-lactoglobulin, alpha-lactalbumin, Immunoglobulin (Ig), dan Bovine Serum Albumin (BSA) adalah contoh dari whey protein. Alpha-lactalbumin merupakan protein penting dalam sintesis laktosa dan keberadaannya juga merupakan pokok dalam sintesis susu.
Dalam whey protein terkandung pula beberapa enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan (growth factor), dan pembawa zat gizi (nutrient transporter). Sebagian besar whey protein kurang tercerna dalam usus. Ketika whey protein tidak tercerna secara lengkap dalam usus, maka beberapa protein utuh dapat menstimulasi reaksi kekebalan sistemik. Peristiwa ini dikenal dengan alergi protein susu (milk protein allergy).
Karbohidrat susu
Karbohirat merupakan zat organik yang terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dapat dikelompokan berdasarkan jumlah molekul gula-gula sederhana (simple sugars) dalam karbohidrat tersebut. Monosakarida, disakarida, dan polisakarida merupakan beberapa kelompok karbohidrat. Laktosa adalah karbohidrat utama susu dengan proporsi 4,6% dari total susu. Laktosa tergolong dalam disakarida yang disusun dua monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa. Rasa manis laktosa tidak semanis disakarida lainnya, semacam sukrosa. Rasa manis laktosa hanya seperenam kali rasa manis sukrosa.
Laktosa dapat memengaruhi tekanan osmosa susu, titik beku, dan titik didih. Keberadaan laktosa dalam susu merupakan salah satu keunikan dari susu itu sendiri, karena laktosa tidak terdapat di alam kecuali sebagai produk dari kelenjar susu. Laktosa merupakan zat makanan yang menyediakan energi bagi tubuh. Namun, laktosa ini harus dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim bernama laktase agar dapat diserap usus.
Enzim laktase merupakan enzim usus yang digunakan untuk menyerap dan mencerna laktosa dalam susu. Enzim adalah suatu zat yang bekerja sebagai katalis untuk melakukan perubahan kimiawi, tanpa diikuti perubahan enzim itu sendiri. Jika kekurangan enzim laktase dalam tubuhnya, manusia akan mengalami gangguan pencernaan pada saat mengonsumsi susu. Laktosa yang tidak tercerna akan terakumulasi dalam usus besar dan akan memengaruhi keseimbangan osmotis di dalamnya, sehingga air dapat memasuki usus. Peristiwa tersebut lazim dinamakan intoleransi laktosa.
Pada saat bayi, manusia memproduksi sejumlah banyak enzim laktase untuk mencerna susu. Namun, enzim laktase ini biasanya berkurang pada saat dewasa yang pada akhirnya menyebabkan manusia tersebut tidak mampu mencerna laktosa. Kejadian ini biasanya terjadi pada seseorang yang tidak terbiasa mengonsumsi susu segar sebagai bagian dari menu makanan sehari-hari. Akibatnya pada saat dewasa tidak memiliki kekebalan terhadap laktosa, sehingga orang tersebut akan takut mengonsumsi susu segar. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengubah susu menjadi produk lain seperti yoghurt. Pada yoghurt, laktosa dipecah menjadi lebih sederhana dengan bantuan bakteri. Intoleransi laktosa disebabkan pula pengaruh genetik.***
M. Ikhsan Shiddieqy, Mahasiswa Departemen Produksi Ternak Fakultas Peternakan Unpad.

Rabu, 13 Januari 2010

SUSU SAPI SEGAR: SI MURNI YANG TAK KALAH HEBATNYA...


Oleh: Imelda Scorvia, STP

Siapa yang tak kenal slogan 4 sehat 5 sempurna. Makan nasi, sayur,
lauk pauk dan buah, belumlah sempurna jika tidak minum susu. Susu
merupakan sumber kalsium yang sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi.

Selain itu susu juga mengandung protein, lemak yang kaya
akan asam lemak omega-3 dan omega-6, karbohidrat, vitamin dan
mineral. Kandungan zat gizi yang lengkap tersebut menjadikan susu
sebagai makanan yang sangat ideal.
Mengingat perannya yang sangat besar dalam tubuh, khususnya bagi anak-
anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, maka susu merupakan produk
marketing yang sangat potensial. Dalam satu dekade belakangan ini
para produsen susu berlomba-lomba mempromosikan produknya dengan cara
menambahkan zat-zat tertentu yang dipercaya dapat mencerdaskan otak,
meningkatkan daya tahan tubuh, dan berbagai iming-iming lainnya. Hal
ini tentu saja menjadi daya tarik bagi para orang tua masa kini yang
mempunyai ekspektasi tinggi terhadap putra putrinya. Semakin tinggi
ekspektasi, semakin tinggi pengorbanan, dan bisa saja berarti semakin
mahal susu formula yang harus dibeli untuk memenuhi ekspektasi
tersebut.
Gencarnya promosi susu formula atau susu pertumbuhan (untuk 1 tahun
keatas ) di media cetak, elektronik, ataupun berbagai acara off-air
membuat sebagian konsumen bingung memilih. Produsen semakin pintar
menciptakan klaim agar produknya berbeda dengan pesaingnya. Tetapi
tahukah anda, bahwa kebanyakan zat-zat `penting’ yang difortifikasi
atau ditambahkan oleh para produsen tersebut sebenarnya sudah secara
alami terdapat dalam susu sapi? Berikut beberapa komponen gizi yang
kerap dijadikan unggulan berbagai produk susu pertumbuhan.
Susu sapi kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6. Asam lemak
esensial pada omega-3 adalah alfa-linolenic acid /ALA), secara alami
akan disintesis oleh tubuh menjadi asam dokosaheksaenoat (DHA) dan
asam eikosapentaenoat (EPA).
Sedangkan asam lemak esensial pada omega-6 adalah asam linoleat (LA),
yang secara alami akan diubah dalam tubuh menjadi asam arakidonat
(AA/ARA).
AA dan DHA berperan penting dalam pembentukan sel-sel otak dan proses
penglihatan. Jumlah DHA pada otak mencapai sepertiga dari lemak otak.
Pada retina mata terdapat DHA dalam konsentrasi tinggi, yang
disintesis tubuh melalui makanan. Semakin baik nutrisi yang
diberikan, semakin baik mata menjalankan fungsinya. Pada anak tipe
visual learners, better eyes mean better brains.
Sphingomyelin merupakan salah satu fraksi pada lemak susu yang
dibutuhkan untuk proses mielinisasi sel-sel neuron di otak.
Zat gizi penting lain yang terdapat pada susu sapi adalah protein.
Fungsi utama protein adalah membentuk sel dan jaringan baru,
menggantikan sel dan jaringan yang telah rusak. Protein disusun oleh
kelompok asam amino yang masing-masing keunikannya ditetapkan oleh
sebuah kode genetik. Sebanyak 20 asam amino standar digunakan sel
untuk biosintesis protein. Asam amino tersebut antara lain adalah
isoleusin, leusin, lysin, tryptophan, metionin, penilalanin
(esensial) ; alanin, glutamin, glutamat, sistein, tyrosine (non
esensial).
Immunoglobulin dan laktoferin merupakan bagian dari fraksi protein
whey yang terdapat pada susu sapi. Immunoglobulin dapat meningkatkan
sistim kekebalan tubuh dan berperan sebagai anti-diare karena
kemampuannya dalam menghambat bakteri penyebab diare. Laktoferin
berperan sebagai antioksidan, anti-mikroba, anti-virus, anti-kanker,
pengikat racun, meningkatkan sistim imun dan membantu penyerapan zat
besi.
Kolin adalah komponen organik, termasuk zat gizi esensial dan
dikelompokkan bersama vitamin B kompleks. Kolin merupakan prekursor
kimia yang dibutuhkan untuk memproduksi neurotransmitter asetilkolin.
Neurotransmitter adalah pembawa pesan dari satu sel otak ke sel
lainnya. Semakin banyak neurotransmitter, semakin cerdas. Penelitian
menunjukkan bahwa daya ingat, kecerdasan dan suasana hati seseorang
sebagian dipengaruhi oleh metabolisme asetilkolin dalam otak. Dalam
segelas susu sapi mengandung sekitar 10-20 mg kolin.
Vitamin adalah zat gizi berupa komponen organik yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk membantu metabolisme pada makhluk hidup. Vitamin
mempunyai peranan penting dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Jika proses tumbuh dan kembang telah usai, vitamin menjadi zat gizi
penting untuk pemeliharaan sel, jaringan dan organ-organ penyusun
organime multisel (misal: manusia). Vitamin juga memungkinkan tubuh
menggunakan energi kimiawi yang berasal dari makanan, dan membantu
proses protein, karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan untuk
pernafasan.
Vitamin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan adalah
molekul yang dapat memperlambat atau mencegah reaksi oksidasi dari
molekul lain. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas, yang
menyebabkan terjadinya reaksi berantai perusakan sel. Vitamin yang
termasuk antioksidan adalah vitamin C (asam askorbat) dan vitamin E
(รก-tokoferol).
Susu mengandung vitamin-vitamin yang dapat dikelompokkan menjadi
vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin yang
larut dalam air ( 8 vitamin B – B1, B2, B3, B5, B6, B7 (biotin), B9
(asam folat), B12 – dan vitamin C).
Mineral merupakan unsur-unsur kimia yang dibutuhkan makhluk hidup –
selain karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen – yang pada umumnya
terdapat dalam molekul organik. Mineral dikelompokkan menjadi mineral
makro (dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar) dan mineral mikro/trace
minerals (dibutuhkan tubuh dalam jumlah relatif kecil). Dalam susu
sapi mengandung beberapa mineral makro seperti kalsium (untuk
pembentukan tulang dan gigi, menjaga kesehatan sistim pencernaan,
menetralisir asam, membersihkan zat-zat beracun, membantu aliran
darah), natrium, kalium, klorida, magnesium, fosfor. Beberapa mineral
mikro yang terdapat pada susu adalah iodium, zink, zat besi,
selenium, mangan.
Melihat berbagai fakta diatas, julukan One-stop shopping for
nutrition memang pantas diberikan untuk susu sapi. Tapi hal ini bukan
berarti mengkonsumsi susu sapi secara berlebihan mengingat tak ada
satu bahan pangan pun yang mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan
(kecuali ASI untuk bayi usia 0-6 bulan). Dengan mengkonsumsi beragam
makanan maka kebutuhan komponen gizi dapat saling melengkapi.
Mengkonsumsi susu sapi secara berlebihan dapat mengakibatkan
berkurangnya konsumsi makanan lainnya.
Tidak disarankan mengkonsumsi susu sapi mentah (yang belum diproses
sama sekali). Susu sapi mentah dapat menjadi media pertumbuhan
berbagai bakteri patogen. Susu sapi yang telah mengalami proses
pengolahan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni susu pasteurisasi,
susu UHT dan susu bubuk.
Susu pasteurisasi
Adalah susu yang dipanaskan pada suhu 63-72 derajat
Celcius selama 15-20 detik untuk membunuh virus dan organisme patogen
seperti bakteri, jamur, protozoa dan ragi. Proses ini tidak membunuh
semua mikroorganisme, hanya mengurangi jumlahnya sehingga tidak dapat
menyebabkan penyakit. Susu pasteurisasi biasanya dikemas dalam
kemasan karton. Karena proses ini tidak membunuh semua
mikroorganisme, maka umur simpan produk ini cukup singkat yaitu
sekitar 1 minggu dan harus disimpan di lemari pendingin, pada suhu 5-
6 derajat Celcius. Pendeknya umur simpan produk susu ini membuat anda
harus sedikit lebih rajin menyambangi supermarket untuk memenuhi
kebutuhan harian susu.
Susu UHT (Ultra High Temperature)
Adalah susu yang diproses dengan pemanasan pada suhu tinggi (135-145 derajat Celcius)
dalam waktu yang singkat (2-5 detik). Pemanasan suhu tinggi bertujuan untuk membunuh
semua mikroorganisme dan spora pada susu. Tingginya suhu juga
mempersingkat waktu proses sehingga mengurangi kerusakan zat-zat
gizi, sehingga susu tetap memiliki mutu baik. Kemasan susu UHT yang
beredar di pasaran saat ini terdiri dari 2 jenis, yaitu kemasan kotak
(kecil dan besar) dan kemasan kantong (dikenal dengan susu bantal).
Dengan teknologi UHT, maka umur simpan susu ini bisa mencapai 10
bulan dalam suhu ruang meskipun tanpa bahan pengawet (selama kemasan
masih belum dibuka dan tidak bocor atau kembung).
Susu bubuk
Jenis ini berasal dari susu segar yang dikeringkan. Karena berbentuk
bubuk, maka produk ini tidak mudah rusak dan praktis dalam
penyimpanan dan transportasi. Namun proses pengeringan menyebabkan
susu bubuk mengalami penurunan nilai gizi lebih banyak daripada susu
cair segar atau olahan (susu sapi segar, susu pasteurisasi dan susu UHT). Untuk
menggantikan zat-zat gizi yang rusak tersebut, maka produsen
melakukan fortifikasi (penambahan) zat-zat gizi dari luar seperti
vitamin, mineral, sampai zat-zat gizi `khas’ untuk kecerdasan dan
kesehatan.
Selain untuk menggantikan zat gizi yang rusak akibat proses
pengeringan, fortifikasi dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah
bagi suatu produk susu pertumbuhan. Semakin banyak fortifikasi,
semakin canggih iming-iming, semakin mahal harga susu (dan produsen
pun semakin untung).
Padahal, berbagai zat fortifikasi tersebut belum tentu dapat diserap
dan digunakan oleh tubuh sama seperti zat-zat gizi alami yang
terdapat dalam susu sapi segar. Selain itu, jangan lupa juga bahwa
sebagian besar zat fortifikasi memang secara alami terdapat dalam
susu sapi.
Gencarnya promosi susu dapat membuat konsumen melupakan
tujuan utama mengkonsumsi susu sapi, yakni untuk memenuhi kebutuhan
kalsium. Pembentukan peak bone mass (massa tulang puncak) akan
tercapai di usia 20-30 tahun. Oleh karena itu, konsumsi susu 2-3
gelas per hari secara teratur hendaknya dilakukan sejak anak-anak,
remaja, dewasa untuk mencapai massa tulang puncak, dan dilanjutkan
hingga usia lanjut untuk mempertahankan massa tulang.
Susu cair segar olahan merupakan bentuk susu sapi yang ideal. Zat
gizinya yang lengkap, mudah diserap tubuh dan harganya tak menguras
kantong. Anda pun tidak perlu terlalu khawatir jika terjadi kenaikan
harga susu dunia seperti yang pernah terjadi belum lama ini. Sebagian
besar susu cair segar olahan yang beredar di pasaran adalah produk
lokal, tidak membutuhkan susu impor sebagai bahan baku seperti pada
pembuatan susu formula. Memilih susu cair sebaiknya yang mengandung
100 % susu sapi murni, tanpa tambahan cita rasa, pemanis, pewarna
ataupun bahan lainnya. (dari berbagai sumber)

Susu Sapi Terlezat Di Dunia



Blog Entry
Susu Sapi Terlezat Di Dunia
Aug 23, '08 1:33 AM
for everyone
Prabowo Subianto bilang, susu sapi Indonesia merupakan yang terlezat di dunia. Bener nggak sih? begitu pikirku waktu denger hal itu. Ternyata setelah dicobain emang bener. Jadi ceritanya kemaren adikku yang kuliah di Unand bawain susu sapi segar dari kampusnya. Ada temannya yang anak peternakan kerja magang di peternakan sapi Unand. Dapatlah adikku jatah dua liter susu. Seliter dikasi ke aku. Belum-belum adikku udah promosi, 'enak banget lho susunya.'
Waktu itu aku pikir ah, palingan beda tipis rasanya ama susu sapi segar kotak yang biasa dikonsumsi keluargaku (yang asal susunya dari impor). Tapi, setelah seliter susu itu aku panasin en minum, subhanallah, rasanya gile bener. Gurih, lembut, legit, nggak ada bandingnya deh dengan susu sapis segar kotak yang biasa aku minum. Pokoke, rasa susu-susu sapi segar kotak yang pernah aku minum selama ini gak ada apa-apanya dengan susu sapi segar peternakan itu. Gile deh. Bener kata Prabowo, susu sapi Indonesia merupakan yang terlezat di dunia. Emang yang terlezat, terlegit en terguriiih.
Sayang.... banyaaaak aja yang masih belum suka.
(gambar dari rsc.org)
by maya lestari gf

Kamis, 07 Januari 2010


Menjual SUSU SAPI SEGAR TERLEZAT DI DUNIA 100% SUSU SAPI MURNI (Garansi 100% Kesegaran dan Kemurniannya). Diantar langsung, 1 liter Rp.9.000,- dan 1/2 liter Rp.5.000,- tanpa ongkos kirim. Khusus wilayah Depok, Cibubur dan sekitarnya. Hubungi: 0582 1383 5516